17 Oktober 2009

Cara Bijak Sikapi Pernikahan Beda Keyakinan

Cinta seharusnya menjadi penyatu antara dua insan yang berbeda. Namun terkadang dalam sebuah Pernikahan beda agama, tak cukup hanya dengan cinta yang menjadi perekatnya. Jika Anda sedang menjalani relationship beda agama, ada baiknya Anda simak yang berikut ini.

Banyak orang yang berpikir membina biduk rumahtangga dengan keyakinan yang berbeda akan menemukan banyak kesulitan. Mulai bagimana mereka akan mendidik dan mengarahkan anak-anak sampai bagaimana harus berjiwa besar kala pasangan merayakan dan menunaikan ibadahnya. Tentu bukan sebuah perjuangan yang tidak mudah, lantaran sifat manusia yang memang terkadang mementingkan egonya.

Bila menilik, tentu ada dampak positif dan negatif dari pasangan yang beda agama. Tapi ternyata tidak melulu yang tampil adalah dampak negatifnya, kalau keduanya memang bisa menempatkan dan menjaga segalanya sesudah dengan tugas dan kewajibannya.

Dari pasangan orangtua beda agama yang memberi kebebasan seluas-luasnya kepada anak-anaknya, ini tentu akan menumbuhkan sikap toleransi yang tinggi. Dimana anak-anak diberikan kebebasan untuk menghias pohon Natal tampa diberi larangan. Ataupun berkunjung ke mesjid untuk belajar mengaji dan sholat. Dengan menanamkan agama sejak kecil, mereka didik untuk bisa bersikap dan berahlak yang baik. Kedepannya, beri mereka kebebasan untuk  menganut agama apa yang ingin mereka peluk tanpa terkesan ada paksaan. Mereka juga akan lebih memiliki sikap toleransi yang tinggi terhadap teman-teman dan lingkungannya dibanding yang lainnya.

Kerjasama antar kedua pasangan dalam mengarahkan bahtera rumahtangga tak kalah pentingnya. Dengan demikian pasangan tersebut akan merasakan hidup yang lebih "berwarna" dengan pernikahan beda keyakinan. Hal lain yang juga  didapatkan yakni menambah pengetahuan. Belajar dapat diperoleh di manapun, begitu juga pengetahuan tentang keyakinan yang berbeda.
Tentu akan banyak hal yang mendorong kita untuk membaca buku demi menambah pengetahuan tentang beragam kehidupan keyakinan baik yang ada di Indonesia maupun dunia. Dengan demikian ini semakin bisa menyakinkan agama apa yang kita anut kini. Toh tak selamanya pasangan beda agama akan berdampak buruk. Juga bukan tidak mungkin ada pihak yang akhirnya mengikuti keyakinan pasangannya, meski harus butuh waktu lama. Dan yang pasti pernikahan beda agama, tergantung dari sudut mana anda melihatnya.

Pengarang : Teguh Vedder

1 komentar:

SanSan mengatakan...

San2 banget nih...hehehehe...setubuh!!eh...setuju!!

Posting Komentar

Copyright 2009 MAX Ent.
designed by EZwpthemes Converted by ThemeCraft Powered by Blogger Templates